CERITA TENTANGKU Bag. 1

Hai sobat bacaku!

Semoga sehat selalu dan senantiasa dijaga oleh Allah Swt. Amin...

Hari ini seperti biasa bila aku dikantor, hal pertama yang harus aku lakukan adalah duduk didepan komputer yang baik hati yang selalu setia menyapaku di pagi hari. Diawali dengan melihat agenda yang harus kulakukan hari ini, ternyata lumayan padat di hari rabuku ini. Ada agenda untuk survey calon mustahik penerima bantuan rombong berkah, terus dilanjut dengan survey calon mustahik yang kemaren sempat komunikasi via messenger sama pejabat setempat bahwa warganya ada yang membutuhkan kursi roda karena kedua kakinya sudah malfungsi. Kemudian dilanjut dengan cek perkembangan proses bedah rumah untuk Ibu Satinem supaya yang kerja lebih semangat karena sering ditengokin.

Tapi sebelum itu (atau keluar kantor), aku musti nyiapin dulu berkas absensi anggota IBUQU supaya mereka tetap bisa terlayani meskipun tidak adanya diriku. Oiya fyi sobat, IBUQU itu adalah Insentif Bulanan Guru Qur’an. Jadi setiap bulan salah satu koordinator dari anggota Ibuqu tadi itu pasti ke kantor buat nyerahin data absen bulanan milik mereka, dan meminta absen untuk bulan berikutnya. Begitu… yang kemudian konversi dari absen itu tadi, kantor memberikan insentif kepada mereka per setiap 3 bulan sekali. Atau 4 kali dalam setahun kira-kira begitu sobat. Nah, maka dari itu karena mereka pasti nyerahinnya di kantor, jadi musti kudu aku siapin dulu berkasnya. Dan Alhamdulillah proses cetak mencetaknya selesai dengan lancar hari ini. Cus lanjut dengan cerita agenda berikutnya.

Tujuan survey pertamaku adalah seorang ibu paruh baya, Astutik namanya, yang tinggal bersama suaminya dan seorang cucunya yang telah ditinggal pergi ke Rahmatulloh oleh kedua orangtuanya. Dan meluncurlah diriku kesana dengan ditemani oleh seorang teman partner kerjaku dikantor, yang memang calon mustahik ini berdasarkan rekomendasi dari dia sebut saja Mbak Ella namanya. Tetiba disana, kulihat sebuah rumah dengan berbahan separuh tembok dari bawah (kira-kira 30cm) yang dikombinasi dengan “bedeg” atau anyaman bamboo sebagai dindingnya. Pintunya juga sudah mulai rusak, terlihat jika pemilik rumah belum mempunyai dana untuk memperbaikinya. Kumasuki rumah tersebut, disambutku dengan ramah oleh ibu Astutik yang memang sudah siap begitu kita berdua tadi memarkirkan motor didepan rumahnya. Kutanya apa yang bisa saya bantu untuk ibu dan Rifki (si anak yatim piatu yang tinggal bersama beliau)? Beliau menjawab apa aja sudah mas, ya kalau boleh yang sekiranya bisa untuk “ngasi” makan dan jajan cucu saya itu si Rifky kasian. Sambil sedikit berlinangan air mata. Sedang pak Hariyanto sendiri, suami dari ibu Astutik hanya bekerja sebagai tukang ojek yang setiap harinya tidak menentu pendapatannya. Kalau bagus ya bisa bawa pulang uang 20 ribuan. Tapi lebih sering cuman 5 ribu – 10 ribu kata bu Astutik. Ini adalah bekal buat saya sebagai penanggung jawab survey untuk dijadikan dasar apakah seorang calon mustahik layak atau tidak untuk mendapat bantuan kemanfaatan dari kantor kami.



Oiya sobat bacaku sekalian. Udah cerita panjang lebar, tapi kok aku belum sebutin yah kantorku itu seperti apa? Hehehe. Sengaja dikit biar kalian agak penasaran dikit biar bacanya ampe’ bawah. Hahaha… Canda mulu ah.

Jadi sobat, saat ini aku sedang bekerja di sebuah lembaga filantropi bernama Yayasan Nurul Hayat. Di sini tugasku mengelola dana Zakat, Infaq, Shodaqoh dari para donatur untuk disalurkan kepada para mustahik yang berhak menerima.

Dan fyi sobat, Yayasan Nurul Hayat tempatku bekerja saat ini itu lebih familiar di kalangan masyarakat tentang aqiqahnya. Jadi orang lebih banyak tau Aqiqah Nurul Hayat gitu dah. Dan buat kamu yang ada di Jawa Barat, khususnya di daerah Cimahi. Kalau ada family yang mau aqiqohin putra putrinya, sekarang ada Aqiqoh Murah Cimahi disana. Tepatnya di AqiqahCimahi Nurul Hayat di Jl. Raya Cilember No 280C,  Sukaraja,  Cicendo. Dan bisa dihubungi melalui Telp./WA 08112435600 ini, insya Allah layanannya akan memberikan kepuasan untuk Anda. Dijamin mantap deh pokoknya. Selain kambing aqiqoh disembelih secara syariah, masakannya pun diproses higienis sobat.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenali Bakat pada Tahap Awal Perkembangan Anak

SEDEKAH JARIYAH

AQIQAH SALATIGA